Minggu, 31 Januari 2016

STRATEGI MEMENANGKAN PERSAINGAN


Kompetisi, adalah kata yang sering terdengar dibicarakan dalam sebuah  pertarungan untuk memperebutkan sebuah kemenangan. Sebahagian orang bercita-cita memenangkan persaingan, walaupun mungkin ia tidak menyadari bagaimana strategi untuk memenangkannya.

Saya kira itu tidak masalah, karena paling tidak ia telah menyadari bahwa fakta hidup adalah persaingan. Adapun untuk melengkapi modal pertempurannya bisa dilakukan dengan belajar dan mencoba, walau mungkin butuh waktu panjang untuk menemukan kemenangan.

Lewat tulisan ini saya akan memberikan gambaran bahwa untuk memenangkan pertandingan tidak harus mengalahkan ribuan orang, tetapu cukup mengalahkan juara bertahan. Saya berharap dengan memahami hal ini kita akan mampu memfokuskan energy untuk memenangkan pertandingannya, dan tidak menghamburkan sumber daya yang banyak hanya untuk bertanding.

Saya mengilustrasikan hidup dengan sebuah lingkaran. Ada kehidupan kita dan kompetensinya, ada kehidupan  pesaing kita juga dengan kompetensinya, ada kehidupan masyarakat dan kebutuhannya. Kebutuhan masyarakat akan dipenuhi dengan kompetensi, apakah kompetensi kita atau kompetensi pesaing kita.

Hal yang sangat berat, bahkan kita akan kehabisan energy banyak apabila kebutuhan masyarakat ternyata bias dipenuhi oleh kompetensi kita dan juga kompetensi pesaing kita, daerah seperti ini saya namakan zona c (berdarah-darah).

Ada kebutuhan masyarakat yang hanya bisa dipenuhi oleh kompetensi pesaing kita, dan ini zona kemenagnan lawan kita. Kita akan sulit bertanding dan ini zona yang harus dihindari, jangan lakukan pertempuran di zona ini karena anda pasti kalah. Saya namakan zon ini zona b.

Ada kebutuhan masyarakat yang tidak bias dipenuhi oleh kompetensi pesaing kita, dan hanya kita yang bisa memenuhinya, zona inisaya namai zona a. Di zona ini lah kita harus melakukan pertempuran habis-habisan karena tidak aka ada yang mampu menghentikan kita. Perbesarlah operasinya, perluaslah jangkauannya, akrena zona ini akan mendatangkan pundi-pundi kejayaan.

Ada zona yang kompetensinya dimiliki oleh kita dan pesaing kita, tetapi masyarakat tidak membutuhkannya, zona ini saya namakan zona d. 

Lihatlah ilustrasi pada gambar berikut ini. Saya mencoba membuatkan dua parameter yag berpengarus pada besaran tiap zona, yang menuju arah vertikal adalah Culture (sikap, nilai), yang kearah horizontal adalah Skill (kemampuan).

Semakin ke atas berarti Culture nya semakin tinggi dan semakin ke kanan berarti skill nya semakin besar.

Ada tuntutnan masyarakat yang membutuhkan Cuktuer dan Skill, masalahnya apakah Culture dan Skil kita lebih besar atau lebih kecil bila dibanding dengan Culture dan Skill nya kebutuhan masyarakat atau pesaing kita. Besarnya Culrute dan Skill yang kita miliki akan menentukan terhadap luasan zona yang dibentuk oleh irisan kehidupan.


Pada gambar B, disamping ini menggambarkan bahwa Culture yang kita miliki sama besar dengan Culture yang dibutuhka oleh masyarakat dan Skill yang kita miliki melebihi Skill yang dibutuhkan oleh masyarakat. Pada sisi lain Culture kita dan Skill kita jauh lebih besar dari pesaing kita, maka zona kemenangan kita, zona a jauh lebih besar bila dibanding dengan zona kemenangan lawan, Zona b


Pada gambar C, disamping ini menggambarkan bahwa Culture yang kita miliki samabesar dengan Culture yang dibutuhkan masyarakat, tetapi Skill yang kita miliki masih dibawah Skill yang dibutuhkan masyarakat.
Pada kondisi lain bila kita bandingkan antara kita dan pesaing kita, Culture kita lebih besar dari Culture pesaing kita, tetapi Skill kita dibawah Skill masyarakat kita.
Ternyata zona kemenangan kita , zona a masih jauh lebih besar dinadingkan denga zona kemenangan lawan, zona b, dan sebaliknya akan terjadi apabila Culture lawan lebih besar maka seperti terlihat pada gambar D. ternyata zona kemangan lawan, zona b jauh lebib besar bila dibanding dengan zona kemenangan kita, zona a.


Kunci terpenting untuk memenangkan persaingan adalah kita memiliki keunggulan baik dalam bidang Culture ataupun dalam bidang Skill, tetapi apabila harus memilih maka memiliki Culture lebih unggul sudah cukup untuk memenangkan persaingan.

Kata kuncinya adalah! orang pinter banyak tetapi hanya sedikit orang baik. Interaksi yang paling menyenangkan adalah dengan orang baik. Kita harus ingat inti bisnis adalah interaksi untuk menyelesaikan masalah orang lain, sehingga ia akan rela dengan senang hati menyerahkan uangnya untuk kita.




 

Bandung, 1 Pebruari 2016



Aos Firdausil Malisi 




    Choose :
  • OR
  • To comment
Tidak ada komentar:
Write komentar